# Epos Mahabarata
Kisah
ini menceritakan konflik hebat keturunan Pandu dan Dristarasta dalam
memperebutkan takhta kerajaan. Menurut sumber,epos ini ditulis pada
tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah yang dicatat dalam buku tersebut
masanya juga lebih awal 2.000 tahun dibanding penyelesaian bukunya.
Artinya peristiwa yang dicatat dalam buku ini diperkirakan terjadi
pada masa ±5000 tahun yang silam.
Buku
ini telah mencatat kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan
Pandawa yang hidup di tepian sungai Gangga meskipun akhirnya berperang
di Kurukshetra. Namun yang membuat orang tidak habis berpikir adalah
kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat? Padahal jika dengan
menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin bisa memiliki
kekuatan yang sebegitu besarnya.
Spekulasi
baru dengan berani menyebutkan perang yang dilukiskan tersebut,
kemungkinan adalah semacam perang nuklir! Perang pertama kali dalam
buku catatan dilukiskan seperti berikut ini: bahwa Arjuna yang gagah
berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat
terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam
senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus
melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh. seperti hujan
lebat yang kencang, mengepungi musuh, dan kekuatannya sangat dahsyat.
Dalam
sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas
wilayah Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada
dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang
dahsyat mulai bertiup wuuus..wuuus.. disertai dengan debu pasir.
Burung-burung bercicit panik seolah-olah langit runtuh, bumi merekah.
Matahari seolah-olah bergoyang di angkasa, panas membara yang
mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat bumi bergoncang,
gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati
terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang
dan lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya bagaikan
halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang
terbakar hangus.
Jika
akibat yang ditimbulkan oleh senjata Arjuna bagaikan sebuah badai
api, maka akibat serangan yang diciptakan oleh bangsa Alengka juga
merupakan sebuah ledakan nuklir dan racun debu radioaktif.
Gambaran
yang dilukiskan pada perang dunia ke-2 antara Rama dan Rahwana lebih
membuat orang berdiri bulu romanya dan merasa ngeri: pasukan Alengka
menumpangi kendaraan yang cepat, meluncurkan sebuah rudal yang
ditujukan ke ketiga kota pihak musuh. Rudal ini seperti mempunyai
segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang puluhan
matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah. Mayat
yang terbakar, sehingga tidak bisa dibedakan, bulu rambut dan kuku
rontok terkelupas, barang-barang porselen retak, burung yang terbang
terbakar gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian,
para prajurit terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya.
Banyak
spekulasi bermunculan dari peristiwa ini, diantaranya ada sebuah
spekulasi baru dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata
adalah semacam perang NUKLIR!!
Tapi,
benarkah demikian yang terjadi sebenarnya? Mungkinkah jauh sebelum
era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah
menguasai teknologi nuklir? Sedangkan masa sebelum 4000 SM dianggap
sebagai masa prasejarah dimana peradaban Sumeria dianggap peradaban
tertua didunia tidak ditemukan kemajuan semacam ini?
Namun
selama ini terdapat berbagai diskusi, teori dan penyelidikan
mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban
yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Teori
Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis
seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno
mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana &
Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi mengenai
peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun
Amerika Selatan.
# Penelusuran bukti secara ilmiah
Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju pada sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.
Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju pada sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.
Atlantis
memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga pegunungan Andes di
seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian
Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di
Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini
belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan peradaban itu
berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini diyakini
manusia (4000 SM). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain
mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis
maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah
mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’
yg salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Dalam
suatu cuplikan cerita dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna
dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda mirip pesawat
terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam
senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus
melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam
sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi diatas
cakrawala, dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang
ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa
saja yang ada disitu.
Yang membuat orang tidak habis pikir, sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu?
Ada
beberapa penelitian yang berusaha menguak tabir misteri kehidupan
manusia di masa lampau ini. Tentang bagaimana kehidupan sosial hingga
kemajuan ilmu dan teknologi mereka. Beberapa waktu belakangan banyak
hasil penelitian yang mengejutkan. Dan dari berbagai sumber yang
telah saya pelajari, secara umum penggambaran melalui berbagai macam
teori dan penelitian mengenai subyek ini telah pula memberikan
beberapa bahan kajian yang menarik, antara lain adalah:
Permulaan
sebelum dua milyar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban
manusia sekarang ini teryata telah terdapat peradaban manusia. Dalam
masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang
demikian maju namun akhirnya menuju pada sebuah kebinasaan? Dan
penyebab kebinasaan itu adalah tiada lain akibat peperangan yang
pernah terjadi.
Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.
Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.
Atlantis
dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada
saat yang bersamaan (30.000-15.000 SM). Keduanya sudah menguasai
teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan
aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan
berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut
Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).
Menurut
penjelasan manuskrip-manuskrip India kuno, masyarakat mereka ketika
itu mempunyai mesin terbang yang dipanggil sebagai “Vimanas”.Dari
beberapa kajian yang dilakukan , terdapat beberapa jenis pesawat
terbang india kuno (Vimana) , diantaranya adalah Rukma Vimana, Shakuna
Vimana, Sundara Vimana, dll
Banyak
para penyelidik UFO ingin mengetahui suatu fakta penting. Ketika UFO
disebut sebagai kendaraan milik makhluk asing, atau mungkin asalnya
dari tentera kerajaan, muncul satu lagi kemungkinan yang mungkin tentang
UFO yaitu benda itu berasal dari India dan Atlantis Kuno. Apa yang
kita ketahui tentang pesawat terbang orang India kuno datangnya
daripada sumber-sumber India kuno yang mencakup penulisan teks yang
datangnya dari turun-temurun. Tanpa banyak prasangka bisa kita katakan
bahwa kebanyakan teks ini adalah sah dan asli melihat sebagian besar
belum lagi diterjemahkan dari bahasa Sanskrit lama.
Maharaja
India Ashoka telah mendirikan sebuah organisasi “Sembilan Lelaki
Misterius” yang merupakan para ilmuwan terkenal India yang dikatakan
mengkatalogkan berbagai jenis sumber-sumber sains. Ashoka telah
merahasiakan kerja-kerja mereka semua karena beliau merasa bahwa
penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno
itu sendiri dan justru yang akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan
yang kejam yang mana tidak diinginkan oleh Ashoka sendiri.
“Sembilan
lelaki misteri” telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan
antara satu sama lain.Buku bertajuk “Rahasia-Rahasia Gravitasi” amat
dikenali di kalangan sejarawan tetapi tidak dianggap oleh mereka
sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi bumi. Ia dianggap masih
ada, tersimpan di dalam sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet,
atau di mana-mana (mungkin juga berada di sekitar Amerika Utara). Hanya
beberapa tahun silam, rakyat China telah menemui beberapa buah dokumen
sanskrit di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke Universitas
Chandrigargh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu
menjelaskan bahwa dukumen itu mengandung petunjuk untuk membuat pesawat
luar angkasa! Cara-cara pembuatan mereka , adalah anti-gravitasi dan
berasaskan kepada satu sistem analog yaitu “laghima”, satu sumber
tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga
Hindu, “laghima” ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk
terbang. Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang dikenali
sebagai “Astras”, dikatakan telah digunakan oleh masyarakat India kuno
untuk membawa satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai yang
tertera pada dokumen tersebut, yang mana dikatakan telah berusia
beribu-ribu tahun. Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan
rahasia “antima” (cara-cara untuk menjadi menghilang) dan “gerima”
(bagaimana untuk menjadi seberat gunung). Pada mulanya para ilmuwan
India tidak begitu serius dengan kandungan manuskrip tersebut tetapi
kemudian mereka menyedari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut
apabila negara China mengumumkan bahawa mereka akan memasukkan bagian
tertentu dari data manuskrip tersebut ke dalam program kajian angkasa
mereka! Ini adalah salah satu contoh pertama kerajaan untuk mengaku
membuat kajian tentang anti-gravitasi. Walaupun manuskrip tersebut
memaparkan secara jelas tentang rancangan penjelajahan antar planet dan
penjelajahan ke bulan tapi tidak dijelaskan apakah semua perjalananan
angkasa itu benar-benar dilakukan. Walau bagaimanapun satu dari epik
terkenal India yaitu Ramayana, mempunyai satu cerita terperinci tentang
satu penjelajahan ke bulan dengan menggunakan Vimana (atau “Astra”).
Malah
epik Ramayana menceritakan dengan terperinci maklumat satu pertempuran
di atas bulan dengan sebuah pesawat “Asvin” (atau Atlantean). Ini
adalah suatu bukti mengenai anti-gravitasi dan teknologi kapal angkasa
telah digunakan oleh masyarakat kuno India. Untuk benar-benar memahami
teknologi tersebut, kita harus meninjau kembali ke masa lampau, ke
Kerajaan Rama di India Utara dan Pakistan yang terbentuk pada masa
sekitar 15.000 tahun silam. Pada masa itu disebutkan bahwa telah muncul
kota-kota canggih yang segala sesuatunya teratur secara sistematis
mulai dari penataan lanscape sampai saluran air. Ingat bagaimana kisah
Nabi Sulaiman yang menawan Ratu Balqis ? Bagaimana bentuk istananya,
sehingga digambarkan apabila kita berjalan di atas lantai istana itu,
seolah-olah kita berjalan di atas permukaan air ! Mungkin ini ada
kaitannya. Sedangkan di dalam Al-Quran ada disebutkan tentang mukjizat
Nabi Sulaiman yang bisa mengendarai angin. Ini mungkin berkaitan erat
dengan teknologi yang berkembang pada jaman itu. Bukti keberadaan Rama
masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan utara dan India barat.
Rama diperkirakan hidup sejaman dengan bangsa di Benua Atlantis. Tujuh
buah kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan
nama “Tujuh Kota-Kota Rishi” dalam teks klasik Hindu.
Menurut
penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai mesin
terbang yang dipanggil sebagai “Vimanas!” Epiks India kuno telah
menjelaskan sebuah Vimana sebagai satu pesawat yang mempunyai dua dek
dan berbentuk bulatan dengan terdapatnya lubang pada bahagian bawah
pesawat dan menara pada bagian atasnya. Berdasarkan kepada keterangan
tersebut kita mungkin akan mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO
. Vimana dikatakan mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan
angin dan mengeluarkan bunyi bermelodi. Terdapat sekurang-kurangnya 4
jenis bagi pesawat Vimana , sebagian berbentuk piring dan yang lain
berbentuk silinder panjang (kapal angkasa berbentuk kerucut). Masyarakat
India kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis tentang
manual penerbangan berbagai jenis Vimanas, yang sebagian besar
manuskripnya masih dicari-cari para ilmuwan. Sedangkan bgaian manuskrip
yang ditemukan malah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.
Samara Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan
keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana.
Terdapat
230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh seribu
batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan di
antara burung-burung! Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul Vaimanika
Sastra ditulis oleh ilmuwan bernama ditulis oleh ilmuwan Bhara Dewaji
yang menggunakan kitab-kitab yang lebih lama sebagai sumbernya. Kitab
itu ditemui di dalam sebuah kuil di India dan di dalamnya tercantum
keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan Vimana,
langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan
terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kita itu
menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari. Vaimanika Sastra
(atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan peringkat dengan gambar
sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal udara, termasuk
jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur. Ia juga menerangkan
tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kenderaan ini dan 16 bahan mentah
sebagai sumber energinya yang mana bisa juga menyerap cahaya dan tenaga
panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana. Dokumen ini telah
diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat dengan mengirim
surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra Aeronotics untuk Maharishi
Bharadwaaja. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan disunting,
dicetak dan dikeluarkan oleh En. G.R. Josyer, Mysore, India, 1979. En.
Josyer adalah seorang pengarah bagi akademi Tehnik Sanskrit Antar
Bangsa, terletak di Mysore. Memang tiada keraguan bahwa Vimana telah
digerakkan oleh sumber energi “anti-gravitasi”. Vimana lepas landas
secara melintang, dan dikatakan mampu untuk beterbangan di langit
seperti sebuah helikopter moden. Bharadvajy merujuk bahwa tidak kurang
daripada 70 orang pihak pemerintah dan 10 orang pakar penerbangan udara
yang terlibat. Sumber energi ini sekarang telah hilang. Vimana telah
disimpan di sebuah Vimana griha, seperti penyangkut, dan dikatakan
kadangkala dicat dengan sejenis cat putih kekuningan dan kadangkala
dengan sejenis bahan merkuri.
Cat
putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan mungkin
Vimana mempunyai hitungan sumber energi yang berlainan termasuk mesin
penggerak dan malah mesin jet saraf. Adalah menarik untuk diketahui
bahwa pihak Nazi juga telah membuat mesin jet saraf praktikal pertama
bagi roket V.8 mereka. Kakitangan Hitler dan Nazi juga dikatakan
berminat dengan India kuno dan Tibet sehingga pada awal tahun 30- an
telah membawa satu tim ekspedisi ke dua tempat tersebut setiap tahun,
sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat dan tidak mustahil jika
dikatakan pihak Nazi mungkin memperoleh panduan ilmiah mereka dari dua
sumber kuno ini. Merujuk pada Dranaparva yang merupakan sebagian dari
epiks Mahabarata dan Ramayana, Vimana digambarkan berbentuk seperti
sebuah bentuk bujur dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti angin
kuat, yang dihasilkan oleh bahan merkuri. Ia bergerak seperti sebuah
UFO, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang
diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber India lain yaitu
Samaranganasutradhara telah menjelaskan bagaimana kenderaan ini
dibentuk. Pada jaman tersebut telah dikenal pemakaian bahan merkuri
sebagai bahan bakar Vimana, melihat gambaran yang dijelaskan oleh buku
itu. Banyak ilmuwan Rusia terheran-heran saat menemukan catatan berupa
panduan mengemudikan kendaraan yang tertera di bebeperapa dinding gua di
turki dan Gurun Gobi. Dari ukiran dan relief yang terdapat pada
potongan tanah liat dan kaca digambarkan bagaimana sebuah kendaraan
kosmik melaju. Pesawat terbang antar planet itu dilambangkan dengan
segitiga yang di dalamnya terdapat simbol merkuri. Ini jelas menunjukkan
bahwa orang-orang India purba telah mampu mengirim utusan dengan
kendaraaan ini dan menjelajahi wilayah Asia, Atlantis, sampai ke Amerika
Selatan. Di Mohenjodaro (Pakistan) terdapat manuskrip yang menjelaskan
tentang peperangan Ramayana yang menggunakan segala bentuk
persenjataan dan kendaraan terbang semcam itu. Bayangkan betapa
teknologi laser, jet, dan roket telah ada di kerajaan Ramayana sejak
jaman dulu dan menghancurleburkan peradaban pada jaman itu. Mari kita
simak bait-bait yang tertulis dalam kitab Mahawira dan Bhawabhuti yang
berasal dari abad ke-8: “Sebuah kendaraan udara, Pushpaka membawa
banyak orang ke ibukota ayodhya. Langit dipenuhi berbagai kendaraan
terbang. gelap bagaikan malam, namun terlihat dari cahaya mereka yang
kekuningan.” Malangnya Vimana, seperti kebanyakan ciptaan ilmiah yang
lain, telah digunakan untuk tujuan peperangan. Orang-orang Atlantis
menggunakan kenderaan terbang mereka, “Vailixi” untuk menyerang
negeri-negeri lain dan menguasai dunia. Dalam teks kuno India mereka
dikenal dengan bangsa Aswins. Meskipun tak ada catatan tentang pesawat
Vailixi dari bangsa atlantis sendiri tapi kedatangan mereka ke India
melalui udara banyak sekali diceritakan. Deskripsi Vailixi berbentuk
silinder panjang dan selain dapat terbang juga mampu bergerak di bawah
air seperti kapal selam modern.
Kendaraan-kendaraan
lain, seperti Vimana berbentuk seperti piring dan mungkin juga bisa
bergerak di bawah air. Menurut Eklal Kuehshana, penulis “The Ultimate
Frontier”, dalam satu artikel yang ditulisnya dalam 1966, menyatakan
bahwa Vailixi yang paling awal dibuat di Atlantis yaitu kira-kira
20,000 tahun lampau dan bentuk yang paling biasa ialah bentuk piring
dengan tiga ruang mesin dibawahnya.” “Mereka menggunakan satu peralatan
mekanikal yang anti-gravitasi dengan menggunakan tenaga mesin sebesar
80,000 tenaga kuda,” Dalam teks Mahabarata, salah satu sumber yang
menerangkan Vimana, ada yang menjelaskan tentang kemusnahan yang hebat
yang menunjukkan kesan dari peperangan tersebut: “…(senjata itu
merupakan) satu alat yang mengandung semua energi yang ada di dunia
ini. Satu kepulan asap yang besar dan cahaya yang terang benderang
bagaikan sinaran dari beribu-ribu matahari telah dihasilkannya…Satu
pancaran kilat, satu pembawa pesan maut yang dahsyat, yang menyebabkan
kemusnahan seluruh keturunan Vrishni dan Andhaka..mayat-mayat mereka
terbakar hangus sehingga tidak dapat dikenal pasti. Rambut dan kuku
mereka terlepas; pecah tanpa sebab, dan burung- burung bertukar menjadi
putih.. selepas beberapa jam semua bahan makan turut tercemar.. untuk
mengelakkan diri dairpada api itu, para laskar terjun ke dalam sungai
untuk membersihkan diri mereka dan peralatan mereka..” Dari penjelasan
ini, seolah-olah Mahabrata sedang menggambarkan satu keadaan peperangan
menggunakan bom atom! Kini pihak Barat telah mampu mengungkap sebagian
dari rahasia gravitasi .. mereka telah mampu mencipta mesin anti-
gravitasi dari penghasil tenaga medan elektromagnetasi yang mereka
namakan sebagai levitasi, namun masih belum lagi dipraktikkan..apakah
kita dari Asia Tenggara harus bersikap acuh tak acuh saja dengan hal
ini? Sadarlah. Rujukan seperti ini bukan hanya satu; peperangan senjata
yang menakjubkan dan kendaraan terbang merupakan gambaran biasa dalam
buku-buku epik India. Terdapat sebuah epik yang menggambarkan peperangan
Vimana-Vailixi di bulan !
Peperangan
yang digambarkan dalam aksi di atas menggambarkan dengan tepat tentang
satu kesan letupan atomik dan kesan radioaktif ke atas penduduk.
Ketika kota besar Rishi di Mohenjodaro (Pakistan) ditemukan oleh para
arkeologi pada akhir abad yang lalu, mereka melihat kerangka-kerangka
yang bergelimpangan di jalan-jalan, ada yang berpegangan tangan,
seolah-olah mereka telah dilanda satu malapetaka yang amat dasyhat
secara tiba-tiba. Pada kerangka-kerangka tersebut terdapat sisa
radioaktif yang tinggi, sama dengan yang dijumpai di Hiroshima dan
Nagasaki. Dari kota-kota kuno yang dibuat dari batu-bata dan batuan
yang telah berubah bentuk, yaitu di India, Irlandia, Scotlandia,
Perancis, Turki dan beberapa tempat lain, tiada penjelasan yang logik
mengenai perubahan itu melainkan akibat ledakan atomik. Selain itu, di
Mohenjo-Daro, sebuah kota besar yang terancang di dalam bentuk grid,
dengan sistem saluran yang lebih baik daripada yang terdapat di
Pakistan dan India, jalan-jalannya dipenuhi dengan serpihan “kaca-kaca
hitam”.
Serpihan
tersebut kemudiannya dikenal pasti sebagai tanah-tanah liat yang telah
cair akibat kepanasan yang melampaui batas. Pasca tenggelamnya
Atlantis dan kemusnahan Rama akibat senjata atomik, dunia untuk sesaat
kembali ke zaman batu seperti beberapa ribu tahun sebelumnya. Namun
begitu, nampaknya bukan semua Vimana dan Vailixi milik Rama dan
Atlantis yang hilang. Karena diciptakan untuk berfungsi selama
beribu-ribu tahun, kebanyakan masih bisa digunakan, seperti yang
terdapat dalam karya tulis “Nine Unknown Men”, Ashoka, dan manuskrip
Lhasa.
Yang
menarik adalah terdapat satu petikan sejarah yang menyatakan bahwa
semasa Iskandar Yang Agung menyerang India lebih daripada dua ribu tahun
lalu, pasukannya telah diserang dengan “perisai yang berterbangan dan
bercahaya” yang menakutkan pasukan tentera dan pasukan berkudanya.
Walau bagaimanapun “piring-piring terbang” itu tidak menggunakan
sembarang bom atom atau senjata lain ke atas laskar Iskandar. Di masa
itu juga Iskandar menawan India Ramai. penulis yang menyatakan bahwa
kebanyakan masyarakat rahasia telah menyimpan sebagian Vimana dan
Vailixi mereka di dalam gua-gua rahasia di Tibet atau tempat-tempat
lain di Asia Tengah dan Gurun Lop Nor di barat China yang sampai
sekarang dikenal sebagai pusat suatu misteri UFO yang besar. Mungkin di
situlah kebanyakan kapal angkasa disimpan, di pangkalan bawah tanah
yang dibangun oleh pihak Amerika, Inggris, dan Rusia beberapa dekade
yang lalu. Namun kemunculan UFO di masa sekarang yang begitu sering
tetap saja menyisakan banyak pertanyaan tentang aktivitas mereka.
Para
ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak
manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif
yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar.
Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan
sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan
senjata nuklir masa kini.
Beberapa
Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap
menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang
ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini. Sebagian besar bukti
tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan
bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di
Mesir (Foto: relief jenis pesawat di Piramida Mesir di bawah ini) dan
Amerika Selatan.
Foto: relief jenis pesawat di Piramida Mesir
Dari
hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di
India, para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing
yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai. Batu yang
besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya
menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan
tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 °C. Bara api yang biasa
tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru
bisa mencapai suhu yang demikian.
Di
dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan
lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh
dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga
yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah dikacalisasi.
Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia
juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca
pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan
percobaan nuklir saat ini.
Bukti
ilmiah peradaban Veda. Bukti-bukti arkeologis, geologis telah
terungkap dari penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang
digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa
peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta bahkan
miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh
Michael Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan juga penganut
weda dari Amerika, dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun.
Dari
berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat
mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut secara bermakna. Laporan
tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ;
Forbidden Archeology, The Hidden History of Human Race, Human
Devolution: A Vedic alternative to Darwin’s Theory, terbitan tahun
2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak-
peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya yang
telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh
manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera
atau primata yang lebih rendah.
Dari
buku-buku tersebut juga ditemukan adanya manipulasi beberapa
arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya, hal ini bertujuan untuk
mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya teori evolusi
masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan bahwa
peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah
membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota
Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya merupakan suatu peristiwa
sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para arkeolog
dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban
Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti ilmiah
tersebut.
Sebenarnya
masih banyak bukti ilmiah lainnya yang menunjukkan peradaban weda
tersebut, sehingga Satya yuga, Tretha yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga
dengan durasi sekitar 4.320.000 tahun merupakan suatu sejarah
peradaban manusia modern yang memegang teguh perinsip dharma.
Perang
Bharatayuda. Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa
perang besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang
India) yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para
peneliti hanya ingin menentukan tanggal yang pasti tentang peristiwa
tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari
berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa
sebagai berikut:
* Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM
* Bhishma pulang ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM
* Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM
* Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM
* Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM.
* Bhishma pulang ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM
* Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM
* Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM
* Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM.
Dan banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi.
* Kota kuno Dvaraka.
Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi misteri,
kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka tenggelam di
pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior yang dengan tekun
menyelidiki dengan “marine archaeology” dan hasilnya ditemukannya
reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah Gujarat.
Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu.
* Sungai Sarasvati.
Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta keberadaan
sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda, namun tidak
diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari
luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang merupakan bekas
sungai yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu masih
tampak ada aliran air di wilayah Pakistan yang bermuara ke lautan
Arab, arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra.
* Jembatan Alengka.
Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA telah menemukan
adanya jembatan mistrius yang menghubungkan Manand Island (Srilanka)
dan Pamban Island (India) sepanjang 30 Km, dengan lebar sekitar 100 m,
tampak pula jembatan tersebut buatan manusia dengan umur sekitar
1.750.000 tahun. Angka ini sesuai dengan sejarah Ramayana yang terjadi
pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya. Jadi
Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan merupakan dongeng.
Foto: Sri Rama Bridge hasil pantauan NASA
Citra
dari Rama Brige sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan
air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam, yaitu hanya
tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut sedang surut)
dengan lebar hampir 100 m.
Tahun 1972 silam, ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.
Tahun 1972 silam, ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.
Foto: Peta Oklo, Republik Gabon
Foto: bekas Reaktor Nuklir Berusia 2 Milyar Tahun di Oklo, Republik Gabon.
* Pada tahun 1972,
ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji mineral uranium
dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah. Mereka terkejut
dengan penemuannya, karena biji uranium impor tersebut ternyata sudah
pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan uraniumnya
dengan limbah reaktor nuklir hampir sama. Penemuan ini berhasil
memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu penelitian, dari
hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar
pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji
uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100
ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik,
dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu
tahun lamanya.
Yang
membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan
reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas di dalam areal 40
meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan
reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh
lebih hebat dari sekarang, yang sangat membuat malu ilmuwan sekarang
ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah nuklir,
manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami
untuk menyimpan limbah nuklir!
Tambang
uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua milyar tahun yang lalu
setelah adanya bukti data geologi dan tidak lama setelah menjadi
pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi
hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor
nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta
memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir.
Sekaligus
membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius
kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain
bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia.
Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat manusia baru
dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya
penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada dua miliar tahun yang
lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita
sekarang ini, serta mengerti betul akan cara penggunaannya.
Semua
temuan arkeologis ini sesuai dengan catatan sejarah yang
turun-temurun. Kita bisa mengetahui bahwa manusia juga pernah
mengembangkan peradaban tinggi di India pada 5.000 tahun silam, bahkan
mengetahui cara menggunakan reaktor nuklir, namun oleh karena
memperebutkan kekuasaan dan kekayaan serta menggunakan dengan
sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran.
Singkatnya
segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia
pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum
4000 SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir.
Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang
dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman
primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya peradaban
Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Lagi-lagi
perang dan haus kekuasaanlah yang mengakibatkan manusia menjadi
terpuruk. Dan hal ini patut kita renungkan lebih seksama sebagai buah
pelajaran bahwa mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah
teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang
tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja. Lalu bagaimana
kita menyikapi atas penemuan ini?
http://oediku.wordpress.com/2009/06/19/fakta-ilmiah-adanya-perang-mahabharata-perang-nuklir-zaman-prasejarah/